MOJOKERTO : Banjir yang merendam ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto belum juga surut. Tercatat ada sebanyak 200 rumah dan 55 hektar tanaman padi terendam akibat tanggul Sungai Tambak Agung jebol. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) mendirikan Dapur Umum di Balai Desa Jotangan untuk membantu warga terdampak.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida Soesetyo Djati menjelaskan penyebab banjir di Desa Jotangan dan Kedung Gempol tersebut akibat tanggul Sungai Tambakagung jebol. Dua titik tanggul jebol berada persis di samping Dusun Gembongan, Desa Jotangan.
“Banjir semakin parah karena Desa Jotangan dilewati dua aliran sungai sekaligus, sungai dari kawasan atas (Pacet) dan Sungai Sadar. Kondisi banjir ini juga dipengaruhi adanya tanggul jebol di dua titik sekitar 5-10 meter di Sungai Tambakagung. Apabila sana hujan deras otomatis alirannya menumpuk di Desa Jotangan ini,” bebernya.
Dampaknya ada ratusan rumah dan areal persawahan yang terdampak banjir di Dusun Gembongan, Desa Jotangan dan Desa Kedunggempol. Pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk menyedot banjir di permukiman warga ke aliran Sungai Sadar.
baca juga : Bolos Sekolah, Puluhan Pelajar Ponorogo Terjaring Razia
“Rumah pompa dari BBWS di Desa Jotangan juga telah difungsikan. Banjir di Desa Jotangan ini air-nya seperti terperangkap, ngendon gitu makanya upaya kita juga melakukan penyedotan untuk mengurangi banjir. Bencana banjir di Mojokerto cukup banyak namun cepat surut,” tegasnya.
(ADI)