SURABAYA : Unusa menerjukan 1500 pasukan semut di peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Gor Delta Sidoarjo, Selasa 7 Februari 2023. Pasukan yang terdiri dari tenaga kependidikan hingga dosen itu nantinya bertugas untuk menjadi tim kebersihan. Mereka akan bertugas membersihkan sampah dari jam 23.00 hingga selesai.
“Kami berkerja setelah acara puncak selesai karena dengan mobilisasi masa yang banyak tidak dipungkiri banyaknya sampah jadi pasukan semut akan mengumpulkan sampah tersebut sehingga wilayah puncak acara akan tetap bersih,” kata Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie.
Pasukan semut akan dibekali tiga kantong kresek berbeda warna untuk memisahkan sampah yang akan diangkut. Warna merah untuk sampah basah, warna kuning untuk sampah kering dan warna hitam untuk sampah plastik. “Sampah yang sudah dipilah ini akan diangkut oleh panitia untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta kita melakukan kerjasama dengan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia untuk mengelola sampah tersebut,” ucap Jazidie.
Menurut Jazidie sampah masih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat terutama selepas acara tertentu. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat yang mengikuti suatu kegiatan, namun tidak diimbangi dengan pemahaman akan pentingnya membuang sampah dan menjaga kebersihan di lingkungan kegiatan.
baca juga : Sat Lantas Kawal Warga Nahdliyin Gresik Menuju 1 Abad NU di Sidoarjo
“Tentunya, persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama di mana perlu adanya solusi terutama dalam pengelolaan sampah limbah pasca kegiatan. Bila tidak cepat ditangani secara benar sampah dapat berdampak negatif seperti pencemaran air kali, air tanah, udara, tanah, dan sumber penyakit. Oleh karena itu, Unusa hadir dan segera membentuk pasukan Semut, untuk membantu penangganan sampah agar segera dapat dibersihkan,” terangnya.
Pria alumni S2 dan S3 dari Hiroshima University Jepang ini mengajak untuk membiasakan saat membuang sampah pada tempatnya. Hal ini akan sangat bermanfaat jika diberikan juga kepada para peserta kegiatan Resepsi satu abad NU, sehingga akan menjadi sebuah pola perilaku yang tercipta di bawah sadar. Seperti yang telah disebutkan bahwa masalah sampah adalah masalah yang klasik.
Namun dapat dipercahkan dengan banyak hal yang sederhana. Melalui membiasaan untuk membuang sampah ke tempat sampah yang benar adalah hal awal untuk menanggulangi masalah sampah.
“Tujuan Pasukan Semut Unusa, selain untuk membersihkan lokasi satu abad NU, juga ini ingin memberikan kesadaran tentang arti merawat jagat dalam sektor lingkungan, karena hal ini sangat penting. Melalui Pasukan Semut Unusa ini, semoga dapat ditiru oleh masyarakat, betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya
(ADI)