JAKARTA : Kasus covid-19 di Tanah Air cenderung mengalami penurunan akhir-akhir ini. Bahkan dalam beberapa hari terakhir ini kasus harian covid-19 ada di bawah 10.000 orang. Meski begitu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan covid-19 tidak akan hilang dalam waktu. Dia meminta agar masyarakat bersiap hidup bersama covid-19.
“Penerapan protokol kesehatan secara ketat dan vaksinasi sejauh ini merupakan cara terbaik dalam melindungi diri dari penyebaran covid-19. Covid-19 ini tidak akan hilang dalam waktu dekat. Masyarakat pun harus siap hidup berdampingan dengan virus tersebut,” katanya dikutip dari akun Instagramnya @Jokowi, Minggu 12 September 2021.
Dia mengatakan penurunan kasus saat ini tidak boleh menimbulkan euforia berlebihan. Menurutnya saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan proses transisi dari pandemi ke endemi. “Ini perlu saya ingatkan karena kita harus mulai menyiapkan proses transisi dari pandemi ke endemi. Tidak boleh ada euforia yang berlebihan, karena covid-19 masih ada dan selalu mengintip serta menunggu kelengahan kita. Protokol kesehatan harus terus dilakukan, terutama memakai masker,” tuturnya.
BACA JUGA : Vaksinasi Dosis Pertama di Surabaya Hampir 100 Persen
Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan skenario untuk menghadapi masa endemi covid-19. Menurutnya covid-19 tidak akan hilang kecuali ada obat yang manjur. “Secara lebih detailnya itu memang sedang disiapkan skenarionya seperti apa. Tapi pokok-pokoknya seperti itu. Ya penerapan protokol kesehatan tetap berlanjut. Kemudian juga vaksinasi sampai tiga kali. Ini yang sekarang dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
Dia menegaskan protokol kesehatan harus terus dilaksanakan. Termasuk juga menggenjot capaian vaksinasi. “Karena itu maka kita akan terus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan terus vaksinasi,” tuturnya.
Terkait vaksinasi, Wapres mengatakan pemerintah akan melanjutkan ke tingkatan booster atau vaksin dosis ketiga. Di mana setelah menyasar tenaga kesehatan, Ma'ruf mengatakan TNI/Polri juga akan mendapatkan dosis ketiga. “Memang sementara yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan, nakes. Nanti juga TNI/Polri untuk yang berada di garis depan,” ujarnya.
(ADI)