SURABAYA : Sebanyak 12 dari 13 pasien Omicron di Kota Surabaya dinyatakan sembuh. Kini tinggal satu pasien dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, 13 pasien yang terkonfirmasi varian Omicron merupakan orang-orang yang telah melakukan perjalanan luar kota dan terdeteksi oleh ITD (Institute of Tropical Disease).
"Berdasarkan hasil swab ulang dari kasus tersebut, satu pasien masih dinyatakan positif. Jadi yang masih dalam perawatan ada satu pasien dan mudah-mudahan segera sembuh," ucapnya.
Sebagai upaya untuk mencegah varian Omicron di Kota Surabaya, Nanik meminta kepada seluruh masyarakat untuk konsisten dalam menerapkan prokes dalam berkegiatan sehari-hari di lingkungan publik. "Kami juga terus memperkuat upaya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) secara agresif dan massif, kemudian memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif sampai sembuh," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap keluar masuknya warga luar Kota Surabaya, serta memastikan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah melakukan karantina sesuai SOP melalui peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah.
Baca Juga : Waspada!, 977 Warga Jatim Terjangkit DBD, 17 Meninggal Dunia
"Masyarakat harus selalu patuh dalam menggunakan aplikasi Peduli Lindungi secara tertib agar bisa terlacak jika ada kasus konfirmasi atau pun kontak erat di tempat umum. Di samping itu juga dapat mendeteksi kapasitas layanan publik telah overload atau belum," katanya.
Nanik menambahkan, secara umum gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang terpapar varian Omicron adalah gejala ringan. Karnanya, apabila mempunyai gejala batuk dan pilek, serta telah melakukan perjalanan dengan riwayat perjalanan luar kota yang berisiko, harap segera memeriksakan diri untuk dilakukan swab.
"Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran varian Omicron," ujarnya.
Nanik memastikan bahwa tingkat kesembuhan dari paparan varian Omicron cukup cepat. Maka, dia meminta masyarakat agar tidak panik dan tetap melakukan aktivitas sehari-sehari seperti biasa dengan menerapkan prokes dengan ketat.
"Varian Omicron di Kota Surabaya rata-rata menunjukkan keluhan tanpa gejala sampai dengan gejala ringan, akan tetapi kita wajib tetap waspada terhadap penyebaran varian Omicron di mana pun berada," katanya.
(ADI)