Waspada, Nganjuk Berpotensi Longor Susulan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan  survei geologi, seismik di Nganjuk sebagai antisipasi longsor susulan (Foto/ Istimewa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan survei geologi, seismik di Nganjuk sebagai antisipasi longsor susulan (Foto/ Istimewa)

NGANJUK : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur  melakukan survei geologi, seismik dan survei udara di lokasi longsor Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Survei tersebut dilakukan sebagai upaya mitigasi untuk mencegah longsor susulan.

Survei geologi dilakukan dengan melihat struktur tanah dan batu-batuan di sekitar lokasi longsor. Sedangkan survei seismik dilakukan dengan menggunakan seismograf untuk mengukur indeks kerentanan tanah. Sementara survei udara dilakukan dengan menggunakan drone di seluruh area lokasi longsoran.

"Survei seismik juga kita lakukan setiap hari sebagai bahan kebijakan bagi tim evakuasi korban agar lebih berhati-hati saat bertugas," ujar Kasi Kedaruratan Satriyo Nurseno mewakili Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi di Posko BPBD Jatim, Desa Ngetos, Nganjuk, Rabu 17 Februari 2021.

Berdasar survei tiga jenis tersebut didapati adanya rekahan-rekahan baru yang searah dengan arah longsor. Selain itu, juga ditemukan dua jenis struktur batuan yg berbeda, yakni, sisi utara lebih banyak batuan yang mengalami pelapukan. Sedang sisi selatan merupakan formasi batuan andesit yang masih kuat.

Survei udara juga menemukan adanya aliran air dari sumber yang berpotensi menambah debet air yang terserap tanah.

"Kemiringan bidang longsoran juga terpotret maksimum 56 derajat, dan sore ini kondisinya juga turun hujan," katanya.

Menindaklanjuti hasil tersebut, tim BPBD Jatim bersama Sekdakab Nganjuk Mokhammad Yasin, Dandim 0810 Letkol Inf Georgeus Luky A, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi dan Tim Basarnas lalu menyimpulkan, bahwa longsor susulan dimungkinkan sangat berpotensi terjadi.

Untuk itu, pihak Kodim 0810 telah menyusun rencana evakuasi untuk petugas pencarian korban, bila terjadi longsor susulan.

"Survei geologi dan foto udara ini penting untuk rencana penggunakan eskavator dan pencarian korban besok (Kamis, red)," ujar Dandim 0810, Georgeus Luky A.

 


(ADI)

Berita Terkait