PAMKEASAN: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) batik tulis tahun ini. Anggaran tersebut bertujuan membantu promosi hasil kerajinan pelaku UMKM di bidang tersebut.
"Bentuknya berupa pameran, yakni Gebyar Batik Tulis Pamekasan di beberapa kabupaten/kota di Jawa-Bali," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, Achmad Sjaifudin, dikutip dari Antara, Minggu, 13 Maret 2022.
Achmad menjelaskan anggaran yang disediakan Pemkab Pamekasan tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2020, promosi produk batik tulis bagi pelaku UMKM di Kabupaten Pamekasan hanya sebesar Rp194 juta. Yakni, mengikuti festival dan Gebyar Batik Tulis Pamekasan yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah.
BACA: 50 Siswa Berprestasi Raih Golden Ticket Unair
Selanjutnya pada 2021, anggaran yang disediakan Pemkab Pamekasan sebesar Rp162 juta. Dengan jenis kegiatan yang sama dan digelar di Kabupaten Banyuwangi.
"Pada tahun 2022 ini, Pemkab Pamekasan memang mengalokasikan anggaran jauh lebih banyak. Kegiatan tersebut akan digelar di enam titik berbeda," kata dia.
Keenam titik kegiatan itu tersebar di wilayah Kabupaten Malang, Tuban, Kediri, Probolinggo, Jember, dan Bali. Sementara itu, rencana kegiatan promosi batik tulis hasil kerajinan masyarakat Pamekasan dimulai pada Jumat, 18 Maret 2022.
Pertama kali kegiatan tersebut akan dimulai di Kabupaten Malang dengan nilai anggaran sebesar Rp200 juta. Lalu di Kabupaten Tuban sebesar Rp150 juta dan berlanjut ke empat kabupaten/kota lainnya secara bergantian.
Dia menambahkan Pemkab Pamekasan memiliki kepentingan untuk membantu mempromosikan hasil kerajinan para perajin batik tulis Pamekasan. Selain karena batik tulis Pamekasan telah diakui oleh pemerintah karena memiliki kualitas batik yang bagus, juga karena pemkab ingin agar batik tulis Pamekasan lebih dikenal luas di kalangan masyarakat.
"Di samping itu, batik tulis Pamekasan ini juga ditetapkan sebagai salah satu ikon potensi ekonomi terbaik di bidang industri dan kerajinan tradisional," kata Achmad.
BACA: Dituding Jual Beli Jabatan, Bupati Polisikan Ketua DPRD Bondowoso
Menurut data Disperindag Pemkab Pamekasan, ekonomi usaha batik menyumbang 1 hingga 2 persen dalam sektor industri. Jumlah itu lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen.
Kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 19,61 persen. Sedangkan kontribusi terbesar ketiga, yakni sektor konstruksi sebanyak 10,12 persen.
"Fokus Pamekasan untuk membantu perajin batik ini karena selain jumlah perajin memang cukup banyak, juga dari sisi peluang pasar. Batik tulis Pamekasan berpotensi akan lebih maju setelah dunia mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya tak benda yang berasal dari Indonesia," kata Bupati Pamekasan, Badrut Tamam.
(UWA)